FAKFAK, MM -- Lahan seluas 200.000 hektar telah disepakati masyarakat adat untuk dipergunakan bagi pembangunan pusat pemerintahan DOB atau Daerah Otonomi Baru Provinsi Papua Barat Tengah, bila Bomberay, Kabupaten Fakfak, menjadi ibukotanya.
Hal ini ditegaskan Bupati Fakfak, Untung Tamsil kepada media ini, terkait aspek geografis bagi calon ibukota Papua Barat Tengah, usai membuka Pertemuan IV Pembahasan Lanjutan Percepatan Pembentukan DOB Provinsi Papua Barat Tengah di Kabupaten Fakfak yang dilangsungkan di Wintder Tuare, kompleks rumah negara atau rumah dinas Bupati Fakfak pada Rabu, 1 Maret 2023.
“Lahan yang disiapkan untuk ibukota provinsi seluas 200.000 Ha dan itu telah disepakati masyarakat adat,” ujar Bupati Fakfak.
Dalam sambutan pembukanya, Bupati Fakfak Untung Tamsil menyampaikan, Fakfak bagaikan rumah tua, rumah berkumpul bagi masyarakat di kawasan adat Bomberay. Hal ini merupakan fakta perjalanan sejarah pemerintahan di tanah Papua.
Menurut Bupati Fakfak Untung Tamsil, upaya pembentukan wilayah administrasi baru, merupakan salah satu cara pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien, yang diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dasar publik dan menciptakan kesempatan bagi masyarakat asli Papua untuk mewujudkan kesejahteraan. Hsl ini juga menjadi Keinginan semua pihak.
Bupati berharap, di tahun 2023 yang bertepatan dengan HUT Kota Fakfak ke-123 tahun, menjadi momen penting bagi kelahiran daerah otonomi baru, yakni Provinsi Papua Barat Tengah.
Pertemuan IV Pembahasan Lanjutan Percepatan Pembentukan DOB Provinsi Papua Barat Tengah yang dihadiri oleh Bupati Kaimana, Bupati Teluk Wondama, Bupati Teluk Bintuni, pimpinan MRP Papua Barat, pimpinan dan anggota Fraksi Otsus DPRD Provinsi Papua Barat serta para tokoh masyarakat dan tokoh adat dari empat kabupaten tersebut, masih akan berlanjut hingga malam nanti.
Hal ini ditegaskan Bupati Fakfak, Untung Tamsil kepada media ini, terkait aspek geografis bagi calon ibukota Papua Barat Tengah, usai membuka Pertemuan IV Pembahasan Lanjutan Percepatan Pembentukan DOB Provinsi Papua Barat Tengah di Kabupaten Fakfak yang dilangsungkan di Wintder Tuare, kompleks rumah negara atau rumah dinas Bupati Fakfak pada Rabu, 1 Maret 2023.
“Lahan yang disiapkan untuk ibukota provinsi seluas 200.000 Ha dan itu telah disepakati masyarakat adat,” ujar Bupati Fakfak.
Dalam sambutan pembukanya, Bupati Fakfak Untung Tamsil menyampaikan, Fakfak bagaikan rumah tua, rumah berkumpul bagi masyarakat di kawasan adat Bomberay. Hal ini merupakan fakta perjalanan sejarah pemerintahan di tanah Papua.
Menurut Bupati Fakfak Untung Tamsil, upaya pembentukan wilayah administrasi baru, merupakan salah satu cara pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien, yang diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dasar publik dan menciptakan kesempatan bagi masyarakat asli Papua untuk mewujudkan kesejahteraan. Hsl ini juga menjadi Keinginan semua pihak.
Bupati berharap, di tahun 2023 yang bertepatan dengan HUT Kota Fakfak ke-123 tahun, menjadi momen penting bagi kelahiran daerah otonomi baru, yakni Provinsi Papua Barat Tengah.
Pertemuan IV Pembahasan Lanjutan Percepatan Pembentukan DOB Provinsi Papua Barat Tengah yang dihadiri oleh Bupati Kaimana, Bupati Teluk Wondama, Bupati Teluk Bintuni, pimpinan MRP Papua Barat, pimpinan dan anggota Fraksi Otsus DPRD Provinsi Papua Barat serta para tokoh masyarakat dan tokoh adat dari empat kabupaten tersebut, masih akan berlanjut hingga malam nanti.
(Imran Alwi) MM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar