MELAWI, MM
-Pembangunan Menara Tower yang di harap-harapkan dan selalu di nantikan
masyarakat pedesaan, namun sangat disayangkan pengerjaannya tidak
berlanjut dan dapat diduga keras "Mangkrak".Tower Badan Aksesibilitas
Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo) tersebut berlokasi di Desa
Landau Leban, Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan
Barat. (12/03/2023).
Hal
tersebut diutarakan Kepala Desa Landau Leban, Kecamatan Menukung,
Kabupaten Melawi, Anton dengan mengatakan bahwa, "Tower BAKTI Kominfo
yang dibangun di wilayah Desa kami sampai
sekarang terlantar. Semua material dan alat belum tuntas di
kerjakan.bahkan terkesan di biarkan terlantar begitu saja di
lokasi.Warga menuntut agar pengerjaan Menara Tower di Desa kami agar
segera di tuntaskan," tuturnya kepada Awak Media, pada Senin 11 Maret
2023 dalam konferensi pers..
"Untung
saja, saya sebagai Kepala Desa masih perduli dengan lingkungan, situasi
dan kondisi, coba bayangkan, banyak tmatrial yang ada seperti besi
menara dan lain lainnya terhampar begitu saja, tapi tetap saya jaga dan
saya amankan," kata Anton.
Anton menuturkan bahwa dirinya dan warga masyarakat penuh rasa kecewa dengan telantarnya proyek di bawah Kementerian Kominfo tersebut yang dikerjakan seperti main- main.
Anton menuturkan bahwa dirinya dan warga masyarakat penuh rasa kecewa dengan telantarnya proyek di bawah Kementerian Kominfo tersebut yang dikerjakan seperti main- main.
"Padahal
inikan dibiaya Uang Negara tapi dikerjakan mereka seperti ini. Sampai
sekarang pekerjaaanya belum selesai, hanya beberapa rangka besi sudah
dirakit dan itupun hanya sekedarnya," tukis Anton dengan nada kesal dan
menggerutu.
"Saya selaku Kepala Desa bersama warga masyarakat Desa Landau Leban sebenarnya mendukung sepenuhnya keberadaan Proyek Pembangunan Menara Tower tersebut siapapun kontraktornya," tutur Anton.
"Saya selaku Kepala Desa bersama warga masyarakat Desa Landau Leban sebenarnya mendukung sepenuhnya keberadaan Proyek Pembangunan Menara Tower tersebut siapapun kontraktornya," tutur Anton.
Kades
Landau Leban mengungkapkan bahwa, "Saya sudah serahkan tanah pribadi
untuk penyediaan lahan secara suka rela, di hibahkan dengan cuma-cuma
tampa minta ganti rugi, demi mendukung Program Pemerintah dan saking
semangatnya saya, berkeinginan agar masyarakat di Desa lancar
berkomunikasi kelak," ungkapnya.
"Kalau
di daerah lain Pembangunan Menara Tower seperti itu,
lahan pasti berbayar dengan cara di kontrak sampai ratusan juta tapi di
Desa kami tidak maulah seperti itu. Dan kenapa kontraktornya pergi
material di lokasi di biarkan terlantar.Padahal pekerjaan mulai dari
bulan Juni Tahun 2022,sekarang udah Bulan Maret 2023,"terang Anton
Dikatakan
Kades bahwa Tower tersebut sudah di kerjakan oleh 3 Kontraktor,yang
Pertama di kerjakan oleh PT AKT, kedua PT Arma 98, ketiga di kerjakan
oleh PT RDM.(Radia Duta Nusantara) sebagai kontraktor terakhir.
"Heran saya dan sangat di sayangkan kenapa banyak kontraktor yang mengerjakan proyek ini sampai mangkrak terbengkalai, material yang berserakan di lokasi, seperti semen dan alat lainnya,"ujar Kades kebingungan seraya kerenyitkan dahi dan garuk-garuk kepala.
Kepala Desa Landau Lebanpun sontak melontarkan penyampaian tegas bahwa, "Perlu bapak Kementrian bahkan bapak Presiden ketahui bahwa di Desa kami saat krisis signyal jaringan sama sekali, apa bila mau nelpon kami harus pergi di atas gunung atau pergi ke Kota Kecamatan baru bisa berkomunikasi walaupun signyal hilang datang di atas gunung, boro-boro kami bisa berinternetan ber Whatsapp, itu jauh api daripada panggang,"tandas Anton dengan tatapan wajah kedepan disertai nada tinggi meledak-ledak .
"Heran saya dan sangat di sayangkan kenapa banyak kontraktor yang mengerjakan proyek ini sampai mangkrak terbengkalai, material yang berserakan di lokasi, seperti semen dan alat lainnya,"ujar Kades kebingungan seraya kerenyitkan dahi dan garuk-garuk kepala.
Kepala Desa Landau Lebanpun sontak melontarkan penyampaian tegas bahwa, "Perlu bapak Kementrian bahkan bapak Presiden ketahui bahwa di Desa kami saat krisis signyal jaringan sama sekali, apa bila mau nelpon kami harus pergi di atas gunung atau pergi ke Kota Kecamatan baru bisa berkomunikasi walaupun signyal hilang datang di atas gunung, boro-boro kami bisa berinternetan ber Whatsapp, itu jauh api daripada panggang,"tandas Anton dengan tatapan wajah kedepan disertai nada tinggi meledak-ledak .
"Kami
di Desa jangan sampai kami krisis jaringan signyal dan ini di timpa
lagi dengan krisis kepercayaan akibat ulah oknum Kontraktor membuat
Pembangunan Tower jaringan mangkrak berkepanjangan. Program ini misi
BAKTI Kominfo yang memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan
memperkuat infrastruktur digital bagi seluruh wilayah Indonesia. Jangan
sampai muncul hanya sekedar ungkapan retorika semata," tegas Kades dengan nada datar seraya kedua alis matanya turun-naik. .
“Toh buktinya," tegasnya,"Pekerjaan ini mandek. Semua yang berperan dalam pekerjaan ini kami minta harus bertanggung jawab!!!," pungkas Kepala Desa Landau Leban, Anton seraya acungkan tangan keatas dengan kedua matanya melotot disertai suara lantang setengah berteriak dan menggelegar ke seantero ruangan.
“Toh buktinya," tegasnya,"Pekerjaan ini mandek. Semua yang berperan dalam pekerjaan ini kami minta harus bertanggung jawab!!!," pungkas Kepala Desa Landau Leban, Anton seraya acungkan tangan keatas dengan kedua matanya melotot disertai suara lantang setengah berteriak dan menggelegar ke seantero ruangan.
.
Dalam
pantauan Awak Media bahwa di Desa Landau Leban, Kecamatan Menukung,
Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat sangatlah membutuhkan
kelancaran informasi dan berkomunikasi agarsegala aktifitas dapat
berjalan lancar, terutama dalam keadministrasian di pedesaan guna
pengembangan Desa maupun menciptakan generasi berdaya saing tinggi dan
berwawasan luassehingga perlu konektivitas internet untuk mengikuti pola
mengajar dan belajar anak di sekolah dengan metode saat ini.
(Hasnan)MM
Sumber: Kades Landau Leban Anton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar