JAKARTA, MM - Pemerintah telah menetapkan 8 fokus riset di dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045. Fokus tersebut antara lain pangan, energi, kesehatan, transportasi, rekaya keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman, dan sosial humaniora.
Demikian disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa saat memberikan sambutan dalam pembukaan Forum Komunikasi Riset dan Inovasi, Jumat (19/11/2021),
“Fokus riset ini disusun untuk membantu mendorong ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai solusi atas permasalahan pembangunan,” ujar Menteri.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri juga menekankan pentingnya sumber daya manusia bagi kemajuan iptek, serta perlunya mendorong kapasitas dan kapabilitas organisasi SDM iptek agar bersaing dengan dunia iptek secara global.
Adapun potensi peran organisasi SDM Iptek yang Menteri sebutkan yaitu adanya ruang untuk technopreneur, termasuk SDM Iptek ASN yang bertalenta bisnis, adanya wadah kolaborasi untuk angel investor dan filantropis dalam riset yang berpotensi profit, serta terciptanya jejaring peneliti dan perekayasa untuk melaksanakan Riset yang berkualitas.
Ketiga peran penting tersebut menurut Menteri harus dipahami oleh semua pemangku kepentingan terutama pengambil kebijakan di Kementerian dan Lembaga. Pengambil kebijakan di Kementerian dan Lembaga perlu membuka ruang untuk SDM Iptek, baik SDM Iptek ASN dan juga SDM Iptek di dunia industri.
“Dengan adanya integrasi sumberdaya riset, berupa SDM, aset, dan anggaran ke BRIN, maka pembukaan ruang untuk pengembangan SDM Iptek lebih memungkinkan apalagi didukung pengambil kebijakan Kementerian dan Lembaga yang memberi masukan daftar kebutuhan riset untuk dikerjakan BRIN,” ungkapnya.
“Hasil riset berdasarkan kebutuhan tersebut berwujud produk atau rekomendasi yang bermanfaat langsung untuk publik,” pungkas Menteri.
(Ari Supit) MM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar