JAKARTA, MM - Ketua (6) enam DPP Aliansi Wartawan Indonesia ( AWI ) Hajirin Siregar , mengecam dan mengutuk keras atas perilakuan dari sekelompok anggota Ormas atas tindakan kekerasan yang dilakukannya terhadap dua pekerja jurnalis yang sedang mengkonfirmasi terkait permasalahan "Bendera Sobek" diKantor Desa Mekarwangi, Kecamatan Lemah Sugih, Kabupaten Majalengka.
"Seyogyanya seluruh elemen Bangsa ini bahu membahu untuk mewujudkan Program-program Pembangunan Pemerintah, bukannya saling gontok- gontokan menerapkan Hukum Rimba.Kinerja Wartawan itu sudah ada Tupoksinya dan Perundang- undangannya jelas di UU No. 40 tahun 1999," kata Ketua (6) enam DPP AWI, Hajirin Siregar saat di temui Awak Media di Kantor DPP Aliansi Wartawan Indonesia ( AWI ) , Jl Pramuka Jati No.5, Jakarta-Pusat, (29/06/2021).
Lebih lanjut Hajirin mengatakan, "Apabila ditemukan pelanggaran kode etik jurnalistik, atau penyalahgunaan profesi wartawan, maka sudah ada aturan mainnya sesuai UU 40 Tahun 1999. Atau kalau ada ketidak puasan salurkanlah melalui jalur hukum...namun jangan main hakim sendiri dan yang jadi pertanyaan adalah, ada apa sebuah Ormas menginterograsi wartawan saat melakukan Konfirmasi dan Peliputan di Kantor Desa? dan dalam Kapasitas apa? ..ini Kepala Desa Perlu di pertanyakan juga nih," ungkap Hajirin Siregar.
"Saya berharap kepada Polres Majalengka bertindak secara profesional dan segera menangkap para pelaku yang melakukan tindakan Intimidasi dan Kekerasan terhadap wartawan," tegas Hajirin menutup pembicaraan.
Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa peristiwa tersebut terjadi di Kantor Desa Mekarwangi Kecamatan Lemah Sugih Kabupaten Majalengka Jawa Barat, Senin (28/06/2011). Saat dua wartawan yang akan melakukan klarifikasi tentang pemberitaan, yang terjadi malah di intimidasi oleh beberapa oknum Ormas Pemuda Pancasila (PP), bahkan terjadi pemukulan kepada wartawan hingga menyebabkan luka di bagian wajah dan keluar kata-kata binatang yang di ucapkannya di video yang kemudian menjadi viral.
(*) MM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar